Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1441 H Cinta Nabi Cinta Syariah

Majelis Cinta Qur’an (MCQ) Kota Lubuklinggau melaksanakan acara Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1441 H di Masjid Baitul Ala Komplek Kampus STAI BS Kota Lubuklinggau berjalan dengan hikmat pada hari Minggu (17/11) pagi.

Acara tersebut di hadiri berbagai kaum Muslimin dan Muslimah yang tergabung baik Remaja Masjid, Rohis, Majelis Taqlim dan Lainnya. Yang datang dari dalam Kota Lubuklinggau maupun dari Luar kota seperti Kabupaten Musi Rawas dan Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong.

Dua Pembicara yang dihadirkan yakni H. Rozali, BA dan Ustd. Supartono. M.Pd.Si. Keduanya memaparkan tema yang di usung Cinta Nabi cinta Syariah.

"Kecintaaan kita terhadap Rasul menghantarkan manusia pada jalan kebenaran. Saat seorang hamba mengedepankan cintanya kepada Rasulnya, sejatinya ia telah berjalan menuju Surga. Sebab, kecintaaannya kepada Rasulnya mampu mencegahnya berbuat mungkar. Tentu saja ini bukan sembarang cinta. Yang hanya terucap dari lisan, tapi nihil dalam perbuatan." Pungkas Utsd Rozali yang disempatan menjadi pembicara pertama, menyimpulkan ceramahnya.

Senada dengan pemceramah kepertama. Penceramah kedua Ustd. Supartono menyampaikan kita jangan seperti Abu Jahal sangat cinta kepada Nabi, namun ketika Rasulullah Muhammad SAW menyampaikan kebobrokan sistem kejahiliannya. Malah rasul di tentang bahkan sampai mau dibunuhnya.

Ketika Para pemuka Quraisy menemui Abu Thalib dan meminta Abu Thalib menyampaikan rasululah berhenti dari dakwah. ”Wahai keponakanku, sesungguhnya kaummu telah datang menemuiku dan mereka berkata ini dan itu, maka kasihinilah dirimu dan diriku dan jangan membebaniku dengan urusan yang tidak mampu dipikul olehku dan olehmu. Maka jauhilah mereka dari perkataan yang dapat menyakiti mereka.”

Kata-kata itu telah membuat Rasulullah saw. mengira bahwa pamannya akan meninggalkannya, tidak memberi perlindungan lagi dalam menjalankan usaha dakwah, rela menyerahkannya dan tidak mampu lagi untuk berdiri di pihaknya. Rasulullah saw. bersabda,”Wahai paman, seandainya matahari di letakkan di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, sekali-kali aku tidak akan meninggalkan usaha dakwah ini hingga Allah memenangkannya atau aku binasa dalam perjuangan itu.” Kemudian berlinanglah air mata Rasulullah saw. karena menangis.

"Rasulullah Muhammad SAW tidak mau berhenti berdakwah karena alasan ini dan itu karena sangat cintanya pada umat Manusia yang saat itu sangat terhina dengan sistem jahiliyah. Rasulullah ingin menyelamatkan dengan mulyaan Islam  yang Ramatan Islam lil Alamin. Dan pada puncaknya hijrahya rosulullah kemadinah menjadi pilar pertama berdirinya Daulah Islam maka Umat Manusia mersakan kemulyaan Islam Kaffah diterapkan dalam kehidupan manusia selama 1300 Tahun lamanya." Jelas Ustd. Supartono yang mengenakan kacama, di akhir-akhir ceramahnya.

Pada akhir acara di tutup dengan doa yang ditutup doa oleh Ustd. Rozali dan Ramah tamah peserta dengan panitia. []


Previous Post Next Post

Liên kết bạn bè