AB Lubuklinggau - Majelis Cinta Quran (MCQ) Lubuklinggau
kembali mendakan Kajian Islam di Kedai Bandung 1453 yang berlokasi di
Jalan Garuda Kel. Talang Bandung (Depan TK Fatimiyah) pada Minggu
(24/11) pagi.
"Kita buat kajian Islam di warung makan kayak di kedai ini. Sekali-kali, cari suasan yang berbeda " Jelas Ahmad kordinator acara tersebut sembil terseyum ramah. Ia mengungkap bahwa acara-acara seperti ini akan diselenggrakan tiap bulannya kalau ini tidak sempat hadir mudah-mudahan bulan depan bisa hadir.
"Kita buat kajian Islam di warung makan kayak di kedai ini. Sekali-kali, cari suasan yang berbeda " Jelas Ahmad kordinator acara tersebut sembil terseyum ramah. Ia mengungkap bahwa acara-acara seperti ini akan diselenggrakan tiap bulannya kalau ini tidak sempat hadir mudah-mudahan bulan depan bisa hadir.
Kajian tersebut mengusung tema Meneladani kehidupan Rasullah SAW.
Sebagai pembicara menghadirkan Ustd. Abu Taqi ia menyampaikan kita perlu
meneladani kehidupan rasullah dari A-Z karena Muhammad SAW adalah
contoh terbaik umat.
"Kita mencintai rasullah bukan sekedar cinta dalam hati. Tapi kita selalu mempraktek semua hal yang beliau contohkan. Bagai mana rasullah berdagang, bertetangga, menjadi ayah atau suami bahkan menjadi pemimpin negara pun rasul contohkan" Ungkap ustd. Abu Taqi di hadapan peserta yang hadir dari berbagai kalangan pemuda, irmas ataupun rohis.
Ustd Abu Taqi, menambahkan. Jangan seperti Abu Jahal begitu sangat menyangi bahkan mengakui sendiri keluhuran akhlak Rasulullah Saw. Tetapi ketika Muhammad SAW diangkat menjadi rasul menyampaiakan kebobrokan Jahiliyah mereka. Abu Jahal menjadi orang pertama yang mentang rasullah bahkan akan membunuhnya.
"Semoga kita kaum muslimin saat ini terhindar dari sifat-sifat Abu Jahal." pungkas Ustd Abu Taqi yang disambut Aamiin oleh peserta. Dalam sesi tanya jawab, masih malu-malu peserta memberanikan diri bertanya. Secara langsung di jawab oleh Ustd. Abu Taqi.
Acara tersebut di tutup doa oleh Agus Solimin sebagai koordinator Indonesia Tanpa Pacara Kota Lubuklinggau dalam doa memohon agar kita semua mejadi umat Muhammad Saw yang akan mendapat syafaat di akhirat nanti.
Usai doa peserta di suguhi makanan khas Bandung bukan Bandung Ujung Lubuklinggau yakni Makanan Serabi yang coklatya lumer yang langsung dibuat oleh owner Kedai Serabi Syahril. Rasanya nikmat ungkap Olish yang jauh-jauh dari Binduriang Kecamantan curup untuk hadir di acara tersebut.
Sambil makan serabi suasan keakrapan terjalin ukhuwan Islam. Sesekali tertawa reyah menghiasa obrolan. []
"Kita mencintai rasullah bukan sekedar cinta dalam hati. Tapi kita selalu mempraktek semua hal yang beliau contohkan. Bagai mana rasullah berdagang, bertetangga, menjadi ayah atau suami bahkan menjadi pemimpin negara pun rasul contohkan" Ungkap ustd. Abu Taqi di hadapan peserta yang hadir dari berbagai kalangan pemuda, irmas ataupun rohis.
Ustd Abu Taqi, menambahkan. Jangan seperti Abu Jahal begitu sangat menyangi bahkan mengakui sendiri keluhuran akhlak Rasulullah Saw. Tetapi ketika Muhammad SAW diangkat menjadi rasul menyampaiakan kebobrokan Jahiliyah mereka. Abu Jahal menjadi orang pertama yang mentang rasullah bahkan akan membunuhnya.
"Semoga kita kaum muslimin saat ini terhindar dari sifat-sifat Abu Jahal." pungkas Ustd Abu Taqi yang disambut Aamiin oleh peserta. Dalam sesi tanya jawab, masih malu-malu peserta memberanikan diri bertanya. Secara langsung di jawab oleh Ustd. Abu Taqi.
Acara tersebut di tutup doa oleh Agus Solimin sebagai koordinator Indonesia Tanpa Pacara Kota Lubuklinggau dalam doa memohon agar kita semua mejadi umat Muhammad Saw yang akan mendapat syafaat di akhirat nanti.
Usai doa peserta di suguhi makanan khas Bandung bukan Bandung Ujung Lubuklinggau yakni Makanan Serabi yang coklatya lumer yang langsung dibuat oleh owner Kedai Serabi Syahril. Rasanya nikmat ungkap Olish yang jauh-jauh dari Binduriang Kecamantan curup untuk hadir di acara tersebut.
Sambil makan serabi suasan keakrapan terjalin ukhuwan Islam. Sesekali tertawa reyah menghiasa obrolan. []